Harga Kijing Granit, Gambar Kijing Granit, Harga Kijing Makam Granit - Makam Marmer Tulungagung
Harga Kijing Granit, Gambar Kijing Granit, Harga Kijing Makam Granit - Makam Marmer Tulungagung
Model Makam Kristen Perjamuan |
Harga Kijing Granit, Gambar Kijing Granit, Harga Kijing Makam Granit, Makam Uje, Makam uje merupakan makam hasil innovasi dari Pabrik Marmer Tulungagung BAS. Makam ini merupakan perkembangan model dari makam mataram. Berbentuk ciri khas dengan badan makam kotak. Makam ini memiliki nisan kotak sebagai ciri khas nya. Makam ini merupakan model terlaris dari kami. Terbuat dari bahan marmer kawi agung sebagai bahan marmer lokal terbaik. Makam ini memiliki keunikan dengan kaligrafi doa kubur di sisi kanan dan kiri makam. Ukuran standar makam uje marmer ini adalah panjang 160 cm , lebar 60 cm, dan tinggi 60 cm. Makam ini memiliki standart nisan kotak. Makam Uje ini memiliki rincian ukuran yang sama dengan makam uje marmer yang telah dijelsakan sebelumnya. Yang membedakannya adalah dari bahan pembuatannya. Bahan granit terkenal dengan tingkat kekerasan batu yang lebih baik dari marmer karena bahan ini lebih tua dari bahan lainnya, memiliki ketahanan cuaca dari panas dan hujan, mengkilap serta awet.
Makam Kristen Granit Model Keramik Perjamuan
Tersedia bahan granit jenis impala dan granit jenis black nero. Untuk bahan granit Impala harga makam mulai dari 8.500.000 sedangkan bahan bahan Granit Black nero harga mulai dari 9.500.000. Untuk motif dan corak Granit impala memiliki motif abu-abu pasir, sedangkan granit black nero memiliki warna hitam mengkilat. Kerajinan di bawah ini merupakan hasil produk kerajinan kami yakni Makam Batu Marmer yang sangat kokoh body nya. Awalnya model ini seperti model makam uje standart, karena ada tambahan dari customer sehingga kami design seperti ini. Pada makam ini kita tambah ornamen vas bunga yang berada di depan nisan untuk meletakkan karangan bunga tangkai segar. Dan bagian nisannya kita buat dengan bentuk kitab sehingga menambah nilai eksotik pada makam ini. Alhamdulillah dengan hasil karya kami ini, costumer kami puas akan barang tersebut. Di bawah ini merupakan jenis makam modif karena ada beberapa bagian yang kita ubah. Karena ini merupakan makam desain terbaru kami atas permintaan customer kami di Sulawesi Barat.
Makam Kristen Marmer Mewah |
Yang kita ubah yang pertama di bagian nisan, pada dasarnya nisan ini berbentuk kotak dan di modif menjadi nisan buku dimana pada bagian nisan ini di gores nama almarhum dan doa. Yang kedua di bagian depan nisan ditambahkan nisan tiang seperti model kubah menara masjid dan di tambahkan ukiran doa kubur yang di gores dengan tinta emas. Bintang Antik Sejahtera adalah pengrajin marmer Online yang Terpercaya sejak tahun 2009 sampai dengan saat ini. Usaha marmer kami sudah berdiri sejak tahun 1999 yang lalu, Alhamdulillah ditahun 2009 kami mulai memasarkan secara oline untuk menjual segala produk-produk marmer baik berupa lantai dan dinding maupun berupa kerajinan-kerajinan marmer dan Onix Motto Kami adalah : Marmer Online Aman Murah, Terpercaya. Untuk pemesanan produk dengan model, bahan dan ukuran diluar yang sudah kami sediakan silahkan hubungi kami. Jl. Kanigoro Gg 4 No. 35, Blumbang, Ds. Campurdarat, Kec.
Harga Kijing Marmer dan Granit Paling Murah Tulungagung
Dari atas kisi-kisi itu pejalan masih bisa melongok ke dalam area makam dan melihat isinya meskipun tidak bisa masuk ke dalam cungkup mendekati kuburnya. Di dalam makam terdapat silsilah Kalapaking. Dimulai dari Dewi Retno Pembayun, puteri Panembahan Senapati, yang menikah dengan Ki Ageng Mangir Wonoboyo dan berputra RM Madusena, lalu berputra RM Badranala, berputra RM Kertasuta, berputra Kyai Curiga, dan berputra RT Kalapaking I (R Kertawangsa). Dewi Retno Pembayun wafat setelah melahirkan RM Maduseno, dan Ki Ageng Mangir dibunuh oleh Panembahan Senopati saat menghadap. Kalapaking I menikahi BRAJ Mulat (Kletingabang, puteri Amangkurat I), berputra RT Kalapaking II (RM Mandingan), berputra Kalapaking III (RM Suleman Kertawangsa), berputra RT Kalapaking IV (RM Endang Kertawangsa). Kondisi Makam Tumenggung Kalapaking Kalijirek Kebumen dalam keadaan cukup baik. Hanya tidak dibersihkan secara teratur sehingga agak berdebu. Pembersihan dan perawatan makam leluhur memang lebih afdol jika dilakukan oleh anak keturunan sendiri, bukan oleh kuncen atau orang bayaran, karena hubungan batin dan darah tak akan pernah bisa ditukar dengan uang.
Model Makam Terlaris Batu Alam
Gerbang candi bentar yang menjadi akses masuk ke dalam kompleks Makam Tumenggung Kalapaking Kalijirek Kebumen itu dicapai dengan menapaki sekitar sebelas anak tangga. Tulisan "Makam Tumenggung Kolopaking" terlihat menggantung diantara kedua pilar gerbang, dan lambang Kabupaten Kebumen ikut dipasang pada dinding pilar gerbang makam. Di bagian depan kanan ada sebuah bangunan cukup besar, namun pintunya terkunci dan tak ada tengara pada pintunya. Tak jelas apakah di dalamnya ada makam, atau hanya semacam aula pertemuan. Saya berjalan terus melewati sisi kanan bangunan itu ke arah bagian belakang. Di sana ada beberapa makam luar ruang yang menarik perhatian saya. Ada makam bersisian, yang sebelah kiri bertulis "Rd. Ng. Mangoenatmodjo wafat pada 10 Oktober 1928", dan di sebelahnya makam bertulis "Rd Ayu Mangoenatmodjo wafat pada 31 Juli 1932". Kedua makam itu terbuat dari batu pualam, nisannya berbentuk bunga dengan lingkaran di tengahnya. Tak saya temukan informasi mengenai siapa kedua mendiang ini. Lalu ada makam tunggal ukuran 2x2,5 meter dengan tinggi 1 m.
Makam Tumenggung Kalapaking Kalijirek Kebumen berada di perbukitan kecil di Desa Kalijirek, Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Makam ini saya kunjungi hanya beberapa saat setelah meninggalkan area Makam Tan Peng Nio Kalapaking yang berada di tengah sawah kering di Desa Jatimulyo. Dari makam itu kami berkendara arah ke selatan, mentok, belok kanan sedikit lalu belok kiri di Jl Letjen HM Sarbini, dan terus hingga sampai tanjakan pertigaan Desa Kalijirek. Gerbang Makam Tumenggung Kalapaking ada di sebelah kanan. Jarak kedua makam itu hanya sekitar 350 meter. Saya turun dari kendaraan di depan pintu gerbang Makam Tumenggung Kalapaking Kalijirek Kebumen, sementara Bambang mencari informasi tentang kuncen dan mencari lokasi untuk parkir kendaraan yang lebih aman. Itu lantaran gerbang makamnya berada di pojokan jalan dengan dinding tinggi sehingga membatasi jarak pandang kendaraan yang akan berbelok. Pintu pagar makam terlihat terbuka, yang artinya orang bisa bebas masuk ke dalam. Sementara menunggu kuncen datang, saya lebih dulu mendaki undakan dan lalu berjalan masuk ke dalam kompleks Makam Tumenggung Kalapaking, ditemani oleh seorang pria agak sepuh warga setempat yang sempat kami tanyai sebelumnya tentang lokasi makam ini.
Yang menarik adalah pada nisannya terdapat relief lambang bulan sabit bintang, dan bertulis huruf Arab dan Jawa. Cukup lama saya menunggu kuncen, dan ketika saya hendak beranjak pergi meninggalkan kompleks makam, barulah kuncen datang, membuat saya berbalik langkah lagi. Ketika Keraton Plered Mataram diduduki Trunojoyo, Amangkurat I lari hingga tiba di Panjer dalam keadaan sakit dan diterima oleh R. Kertawangsa. Kertawangsa memberinya air kelapa tua (kelapa aking) yang membuat keadaan Amangkurat I berangsur baik. Amangkurat I pun menganugerahkan gelar Tumenggung Kelapa Aking kepada R. Kertawangsa. Untuk mencapai pintu Makam Tumenggung Kalapaking Kalijirek Kebumen ini setidaknya ada 15 undakan yang harus dilewati. Pintunya terkunci, sehingga bisa masuk ke dalam hanya jika ditemani kuncen. Di atas pintu makam terdapat tengara Makam Tumenggung Kalapaking. Daun Pohon Kamboja kering tampak bertebaran di anak tangga, menunggu dibersihkan. Cungkup Makam Tumenggung Kalapaking berbentuk bangunan segi empat memanjang ke arah kiri dan di bagian sebelah kiri dindingnya tidak tertutup rapat, hanya dibatasi dengan kisi-kisi.
Kuburan Marmer Model Sederhana
Kedua makam yang berada di dalam cungkup kecil bertabir kelambu putih sempat saya potret. Hanya ada satu cungkup kecil ini di dalam ruangan Makam Tumenggung Kalapaking itu. Makam lainnya tidak bercungkup. Saya sempat mengambil foto bentuk cungkup berkelambu yang di dalamnya terdapat kijing makam Kalapaking I dan Kalapaking IV, dengan deret kijing makam lainnya yang ada di dalam ruangan sama. Kedua makam itu memiliki kijing dengan ornamen persis sama, dan tampaknya dibuat pada saat yang bersamaan atau dikerjakan oleh orang yang sama. Alkisah, Kalapaking IV yang mendukung Pangeran Diponegoro dalam Perang Jawa berhadapan dengan Aroeng Binang IV yang berada di pihak Keraton Surakarta yang didukung Belanda. Konon Kalapaking IV bertempur satu lawan satu melawan Aroeng Binang IV hingga Tumenggung Kalapaking IV terluka lengannya oleh tombak pusaka Tumenggung Aroeng Binang IV. Kalapaking IV wafat dan dimakamkan di Kalijirek. Aroeng Binang IV menjadi penguasa Panjer dan membangun pendopo Kebumen pertama. Perseteruan berakhir ketika Belanda mengangkat keturunan Kalapaking, yaitu Ki Atmodipuro menjadi Bupati Banjarnegara dan Ki Sukadis menjadi Bupati Karanganyar, keduanya tidak menggunakan gelar Kalapaking. Kebumen selanjutnya dipimpin oleh keturunan Aroeng Binang hingga Jepang masuk pada 1942. Di kiri Kijing RT Kalapaking adalah kijing RT Kalapaking II, lalu kijing Nyai Kretowongso Mandingan dan kijing Makam Nyai Tumenggung Kalapaking IV. Ada pula kijing Makam RT Kalapaking III (Kretowongso Soeleman), dan kubur puteranya. Agak terpisah terdapat makam putera colecteur Karanganyar R.M. Soedarmo, dan kijing makam Nyai Resowidjojo. Alamat : Desa Kalijirek, Kecamatan Kebumen, Kebumen. Lokasi GPS : -7.66377, 109.68203, Waze. Hotel di Kebumen, Tempat Wisata di Kebumen, Peta Wisata Kebumen.